Bocah Penderita Kanker Ini Dibuang oleh Ibunya, Suami Istri Tukang Gorengan Rela Mengurusnya
Monday, December 11, 2017
"Allah itu tidak pernah tidur," kalimat itulah yang selalu diucapkan Ny Ipong Mulyati (50) ketika ditanya tentang Amel Maileani Kustiani (18 bulan).
Amel Maileani merupakan bocah penderita kanker kulit yang dibuang oleh orangtuanya dan kini diurus oleh Ipong, penjual gorengan keliling, dan suaminya.
Sudah satu tahun Amel diurus oleh Ipong, semenjak ibunya pergi tanpa pamit dan meninggalkan Amel di rumahnya begitu saja.
"Ibunya kan sempat ikut tinggal dengan saya. Dia dan saya bukan saudara, bukan tetangga, hanya keponakan saya kenal dengan ibunya," ujar Ipong, saat ditemui di rumahnya di Gang Jamiin, Lingkungan Cipadung, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Senin (11/12/2017).
Ketika bercerita, sesekali Ipong berhenti untuk sekedar menyeka air mata dan menatap kasihan pada Amel.
Ipong bercerita, karena merasa kasihan melihat ibu dan anak itu, ia dan suami bersedia menampung Amel dan ibunya untuk tinggal sementara waktu.
Ketika pertama kali tiba di rumah Ipong, kondisi Amel yang saat itu masih berusia lima bulan begitu menyedihkan.
Tangan kirinya membengkak mengeluarkan nanah dan berbau busuk, sementara tubuhnya kecil dan kurus, Ipong bahkan mengatakan Amel tampak seperti anak kucing.
"Dari saat itu saja ibunya sudah tidak mau mengurus, mencuci tangan Amel, memandikan, pakaikan popok, semua saya yang lakukan," ujar Ipong.
Tanpa diduga, sebulan tinggal di rumah Ipong, ibu Amel tiba-tiba menghilang, wanita itu pergi tanpa pamit, bahkan tak ada sepatah katapun untuk sang putri yang ditinggalkannya.
Ipong mengerti, ibunya tak mau mengurus Amel yang terkena kanker dan membutuhkan banyak biaya.
"Dulu dia memang pernah bilang sudah 'gelap', sudah mau membuang anak ini," ujar Ipong, seraya tangannya yang mulai keriput mengelus sayang kepala bocah malang itu.
Ketika ditanya mengenai ibunya, Ipong mengaku hingga saat ini wanita itu tak pernah lagi mengunjunginya bahkan untuk sekadar menengok buah hatinya sendiri.
Namun Ipong mengaku tak keberatan harus menjadi orangtua pengganti bagi gadis cilik yang lincah itu.
Namun selalu saja ada rasa kesal pada ibu si bocah malang ini, Ipong kadang bertanya-tanya, di mana hati perempuan itu hingga tega membuang buah hatinya.
"Tapi saya percaya, Allah tidak tidur, akan ada balasan untuk semua perbuatan kita, termasuk untuk perempuan itu karena meninggalkan anaknya," ujarnya.
Sumber;Tribunnews.com
Amel Maileani merupakan bocah penderita kanker kulit yang dibuang oleh orangtuanya dan kini diurus oleh Ipong, penjual gorengan keliling, dan suaminya.
Sudah satu tahun Amel diurus oleh Ipong, semenjak ibunya pergi tanpa pamit dan meninggalkan Amel di rumahnya begitu saja.
"Ibunya kan sempat ikut tinggal dengan saya. Dia dan saya bukan saudara, bukan tetangga, hanya keponakan saya kenal dengan ibunya," ujar Ipong, saat ditemui di rumahnya di Gang Jamiin, Lingkungan Cipadung, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Senin (11/12/2017).
Ketika bercerita, sesekali Ipong berhenti untuk sekedar menyeka air mata dan menatap kasihan pada Amel.
Ipong bercerita, karena merasa kasihan melihat ibu dan anak itu, ia dan suami bersedia menampung Amel dan ibunya untuk tinggal sementara waktu.
Ketika pertama kali tiba di rumah Ipong, kondisi Amel yang saat itu masih berusia lima bulan begitu menyedihkan.
Tangan kirinya membengkak mengeluarkan nanah dan berbau busuk, sementara tubuhnya kecil dan kurus, Ipong bahkan mengatakan Amel tampak seperti anak kucing.
"Dari saat itu saja ibunya sudah tidak mau mengurus, mencuci tangan Amel, memandikan, pakaikan popok, semua saya yang lakukan," ujar Ipong.
Tanpa diduga, sebulan tinggal di rumah Ipong, ibu Amel tiba-tiba menghilang, wanita itu pergi tanpa pamit, bahkan tak ada sepatah katapun untuk sang putri yang ditinggalkannya.
Ipong mengerti, ibunya tak mau mengurus Amel yang terkena kanker dan membutuhkan banyak biaya.
"Dulu dia memang pernah bilang sudah 'gelap', sudah mau membuang anak ini," ujar Ipong, seraya tangannya yang mulai keriput mengelus sayang kepala bocah malang itu.
Ketika ditanya mengenai ibunya, Ipong mengaku hingga saat ini wanita itu tak pernah lagi mengunjunginya bahkan untuk sekadar menengok buah hatinya sendiri.
Namun Ipong mengaku tak keberatan harus menjadi orangtua pengganti bagi gadis cilik yang lincah itu.
Namun selalu saja ada rasa kesal pada ibu si bocah malang ini, Ipong kadang bertanya-tanya, di mana hati perempuan itu hingga tega membuang buah hatinya.
"Tapi saya percaya, Allah tidak tidur, akan ada balasan untuk semua perbuatan kita, termasuk untuk perempuan itu karena meninggalkan anaknya," ujarnya.
Sumber;Tribunnews.com