Soal Yerusalem, Korut sebut Trump sakit jiwa dan sampah masyarakat
Sunday, December 10, 2017
Korea Utara mengecam tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kim Jong Un menyebut Trump seorang 'Dotard'. Trump dianggap mengambil tindakan sembrono dan jahat.
"Mengingat fakta bahwa 'dotard' yakni penyakit jiwa, tindakan Trump ini tidak mengejutkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip oleh kantor berita KCNA Korea Utara.
"Tapi langkah ini jelas menunjukkan ke seluruh dunia, perusak perdamaian dan keamanan dunia, sampah masyarakat dan jahat di mata masyarakat internasional," kata Kim seperti dilansir dari Straits Times, Minggu (10/12).
Pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv memicu kemarahan.
Menurut pernyataan KCNA terbaru, Korea Utara mengecam keras langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka menyatakan dukungan dan solidaritas yang kuat bagi rakyat Palestina dan Arab yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang sah.
"AS akan dimintai pertanggungjawaban atas semua konsekuensi dari tindakan nakal dan jahat ini," tambahnya.
Sumber; Merdeka.com
"Mengingat fakta bahwa 'dotard' yakni penyakit jiwa, tindakan Trump ini tidak mengejutkan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip oleh kantor berita KCNA Korea Utara.
"Tapi langkah ini jelas menunjukkan ke seluruh dunia, perusak perdamaian dan keamanan dunia, sampah masyarakat dan jahat di mata masyarakat internasional," kata Kim seperti dilansir dari Straits Times, Minggu (10/12).
Pernyataan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv memicu kemarahan.
Menurut pernyataan KCNA terbaru, Korea Utara mengecam keras langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka menyatakan dukungan dan solidaritas yang kuat bagi rakyat Palestina dan Arab yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang sah.
"AS akan dimintai pertanggungjawaban atas semua konsekuensi dari tindakan nakal dan jahat ini," tambahnya.
Sumber; Merdeka.com