Kisah Sukses Bos JNE yang Jadi Mualaf, Menangis di Depan Ka'Bah Hingga Mimpikan 99 Masjid
Wednesday, December 16, 2020
Sahabat Dream, kita tentu tak asing lagi dengan JNE. Ya, perusahaan ini menawarkan layanan pengiriman paket.
Tapi, tahukah kamu bahwa sang pendiri JNE merupakan seorang mualaf?
Dikutip dari wowmenariknya, Kamis 31 Oktober 2019, pendirinya adalah Johari Zein adalah Djohari Zein. Johari ini lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1954 dari keluarga pedagang Tionghoa. Keluarganya menganut agama Budha dan dia pernah bersekolah di sekolah Katolik.
Pada 1982, Johari “ berjumpa” dengan Islam dan memutuskan untuk mualaf. Sejak itulah, Alquran menjadi petunjuk hidupnya.
Mengapa memilih jadi mualaf? Tak diceritakan secara detail apa yang membuat founder JNE ini memutuskan menganut Islam. Dikatakan bahwa Johari sudah bertemu dengan kebenaran dalam Islam. Inilah yang mengetuk pintu hati untuk memeluk agama Islam.
Jiwa Bisnisnya Tumbuh
Insting bisnis Johari mulai tumbuh di usia muda. Kala itu masih 12 tahun. Kala itu, dia pindah ke Jakarta pada 1966.
Johari muda yang masih duduk di bangku SMP berjualan majalah kepada teman-temannya. Usaha ini terus berlanjut sampai SMA.
Sadar menyukai dunia bisnis, Johari melanjutkan pendidikan ke Akademi Perhotelan Trisakti. Setelah lulus, dia langsung bekerja di Hilton International Hotel.
Pada 1980, Johari pindah ke perusahaan pengiriman multinasional, TNT. Di sana, pria ini bekerja sebagai sales.
Bangun Bisnis Pengiriman Paket
Beberapa tahun kemudian, Johari dipromosikan jadi operation manager TNT Indonesia. Namun, dia memilih mundur saat berada di puncak karier. Pria asal Sumatera Utara ini memilih mendirikan perusahannya sendiri.
Pada 1985, Johari merintis perusahaan jasa pengiriman. Namanya, Worldpak dan berganti nama menjadi Pronto.
Lima tahun kemudian, semua sahamnya dijual. Johari pun mendirikan PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).
Pada awal berdirinya JNE, Johari sudah delapan tahun memeluk Islam. Dia percaya apa yang dilakukannya demi kebaikan, demi membantu orang yang lebih membutuhkan.
Mimpi Dirikan 99 Masjid
Pernah suatu hari, Johari berdoa di Masjidil Haram saat umroh tahun 2009. Pada kesempatan itu, dia meminta kepada Allah untuk bisa diizinkan mendirikan masjid.
Lalu, pria ini mendapatkan jawaban melalui mimpi. “ Jangankan 1, 99 masjid pun diizinkan”. Suara itu muncul di mimpinya. Baginya itu bukan sekadar mimpi yang biasa, melainkan sebuah perintah yang harus dilaksanakan.
Munculah tekad untuk mendirikan 99 masjid. Setiap masjid diberi nama sesuai dengan Asmaul Husna.
Dari tekad itu, berdirilah Johari Zein Foundation yang didirikan pada 3 Mei 2017. Tujuan yayasan ini yaitu untuk membangun 99 masjid di penjuru dunia.
Tak hanya membangun masjid, Johari juga aktif melakukan kegiatan amal lainnya, seperti membantu fakir miskin dan anak-anak yatim. Baginya, beramal menjadi kewajiban setiap Muslim yang diwajibkan karena diperintahkan di Alquran.
Kisah Sukses Mualaf AS Bangun Barbekyu Halal Koboy
Dream - Ketika bepergian ke Texas, tidak lengkap jika tidak mencicipi gurihnya daging barbekyu ala negara bagian yang kental dengan nuansa koboi itu. Sayangnya, barbekyu yang dijual di Texas mayoritas tidak halal.
Padahal negara bagian Amerika Serikat tersebut memiliki populasi imigran Muslim dari berbagai belahan dunia yang tak sedikit.
Melihat peluang bisnis cukup besar, dua pria asli Texas, Robert West dan Jason Bones mencoba mengatasi kerinduan akan daging barbekyu yang harum namun halal. Mereka membuka toko barbekyu keliling Chopped n Smoked pada musim semi tahun lalu.
" Anda tidak bisa menghabiskan seluruh hidup Anda di Texas jika tidak pernah mencicipi daging BBQ. Seseorang harus melakukan sesuatu," kata West seperti dikutip Dream dari laman wrln.org, Rabu, 1 Juli 2015.
Menggunakan food truck sebagai toko, Chopped n Smoked selalu hadir di sekitar Sugar Land, sebuah kota yang menjadi bagian dari Greater Houston.
West lahir dan besar di Houston sebagai penganut Mormon. Dia pernah masuk Korps Marinir AS dan dikirim ke Irak dan Kuwait. Kemudian, ia mulai mempertanyakan keyakinannya dan memutuskan memeluk Islam pada tahun 2009. Setelah itu dia menikahi wanita Texas keturunan Indian yang keluarganya adalah Muslim.
Sementara Bones adalah keturunan Indian-Amerika dan memeluk agama Katolik.
" Kami mencoba untuk mendobrak stereotype," kata West, yang memelihara jenggot, memakai kacamata dan topi jerami ala koboi. " Ketika pelanggan melongok ke jendela food truck, mereka selalu menyapa 'Assalamualaikum! kepada Bones. Dan dia hanya menjawab 'Hai'. Lalu, saya menjawab salam dari samping. Dan mereka berkata 'Oh, itu orang putih di sudut (yang Muslim)'."
Kehalalan Daging Diragukan
West mengakui masih banyak pelanggan Muslim menyangsikan kehalalan daging BBQ yang digunakan maupun identitas muslimnya.
Beberapa Muslim lebih ketat daripada yang lain ketika dihadapkan pada masalah daging halal. Daging babi haram bagi Muslim. West mengatakan daging BBQ yang dijualnya sudah memenuhi standar halal menurut Islam.
Bagi West dan Bones, daging BBQ yang mereka jual semuanya diolah dengan cara gaya Texas. Bumbu yang digunakan selama mengasap BBQ juga sederhana, terdiri dari garam, merica, bubuk bawang putih dan bawang merah, jinten dan gula. " Mayoritas pelanggan kami adalah Muslim yang mencari BBQ halal," kata West.
Dalam waktu singkat, kehadiran food truck Chopped n Smoked mulai terdengar dari mulut ke mulut. Banyak pelanggan yang harus antre untuk bisa menikmati kelezatan BBQ halal West dan Bones.
" Banyak wanita berhijab yang berdiri mengantre mengobrol dengan pelanggan lainnnya. Semuanya berkomunikasi akrab dan bergaul tanpa ada sekat. Inilah yang kami inginkan," ujar dia.
Hanya satu rahasia BBQ Chopped n Smoked yang tidak mau dibagikan oleh West dan Bones, yaitu pengganti dari bourbon (alkohol dilarang dalam Islam) yang biasa dipakai sebagai saus tradisional BBQ.
West beralasan mereka harus bekerja keras untuk mendapatkan saus yang setara dengan bourbon.